Misi

1. Mengembangkan keilmuan dan keterampilan professi bidang perpustakaan, kearsipan, dan dokumentasi.
2. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik mahasiswa dalam bidang sistem pelayanan informasi.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana akademik.
4. Menjalin kerjasama keilmuan dan kemitraan professi bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi dengan instansi/lembaga yang relevan dengan bidang keilmuan PAD.
5. Menyiapkan tenaga siap pakai untuk dunia kerja yang relevan

Kamis, 29 Januari 2009

HUT PAD ke 10 : 27 September 2008

Kutipan : Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab pada HUT PAD, 17 September 2008


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pada hari ini, tepat pada tanggal 17 September sepuluh tahun yang lalu, fakultas Ilmu Budaya Adab IAIN Imam Bonjol Padang pertama kali meluaskan bidang keilmuannya dengan membuka program Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Pada awal pembukaannya program diploma ini mendapat sambutan dari berbagai pihak, terutama dari pihak luar IAIN sendiri. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kebutuhan tenaga-tanaga perpustakaan yang diperlukan di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, sementara itu tidak banyak perguruan tinggi di Padang khususnya dan Sumatera Barat umumnya yang membuka program pendidikan professional perpustakaan ini. Karena itu, hampir semua lulusan program ini diserap oleh pasar tenaga kerja.

Di samping itu, keberadaan fakultas Adab dengan dua jurusan asal (BSA dan SKI) yang pada waktu sebelumnya masih sayup-sayup dalam pandangan masyarakat dan dalam bursa pilihan calon mahasiswa, dengan dibukanya program ini masyarakat makin mengenal fakultas ini dengan baik. Itulah dua hal yang dirasakan sebagai implikasi positif dari kehadiran program Diploma Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi yang kelahirannya kita peringati hari ini.

Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya atas nama pimpinan fakultas serta seluruh civitas akademika fakultas Ilmu Budaya-Adab menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada penggagas awal berdirinya program PAD, antara lain Dr. H. Saifullah SA, selaku Dekan Fakultas Adab pada waktu itu, Bapak Drs. Syamsir Roust, Bapak Drs. Herman, dan Sdr. Herianto (almarhum) yang telah dengan kerja keras mengupayakan berbagai hal yang diperlukan untuk start awal berdirinya program PAD, serta pihak-pihak lain, baik di dalam maupun di luar fakultas yang tidak dapat disebut satu persatu, maupun mereka-mereka yang telah memberikan sumbangan tenaga, fikiran, dan waktu-waktu mereka untuk kesinambungan dan pengembangan program PAD hingga waktu ini, yang Alhamdulillah berkembang dengan baik dan telah pula menelorkan program sarjana (S1)perpustakaan menjelang usia kesepuluh tahun ini, yaitu program S.1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan.

Perjalanan PAD beberapa waktu terakhir memang memperlihatkan grafik yang menaik, dan dari waktu ke waktu senantiasa berbenah diri dan mengembangkan sayapnya, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan kualitas pustakawan dan perpustakaan, baik yang ada di daerah maupun di luar daerah. Dalam kaitan perkembangan akhir bidang keilmuan perpustakaan di fakultas ini, kita perlu menyebut nama beberapa diantara mereka yang memberikan andil yang sangat besar, yaitu antara lain, tokoh senior kita Bapak Drs. Raichul Amar M.Pd., Ibu Dra. Nurhayati Zein, pustakawan IAIN yang beberapa tahun terakhir telah resmi menjadi staf pengajar PAD, Bapak Dr. Zulfikar, Bapak Fuad Gani , kedua beliau ini adalah pustakawan dan pakar ilmu perpustakaan Universitas Indonesia yang telah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh menyumbangkan fikirannya bagi pengembangan program PAD. Begitu juga Bapak Syahyuman, pustakawan UN Padang, Bapak Syamsir Alam, Ibu Saufni Khalid, ; beliau beliau ini dengan setia telah mengawal perkembangan PAD hingga menjadi seperti sekarang dan banyak lagi pihak-pihak lain kalau disebut satu persatu.

Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dan para hadirin yang berbahagia

Bertolak dari pengalaman akademik dan latar belakang sejarah pendidikan tinggi dalam sejarah peradaban Islam, maka seyogianya keberadaan bidang ilmu perpustakaan di PTAI seperti IAIN ini menjadi signifikan, karena sejak masa masa awal, Islam telah memberikan apresiasi terhadap pentingnya perpustakaan sebagai sumber kemajuan peradaban umat, dan hampir setiap periode politik kekhalifahan dalam Islam, selalu memberikan prioritas untuk mendirikan perpustakaan-perpustakaan besar. Kita mencatat di masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid pada abad ke IX M telah didirikan perpustakaan yang terkenal dengan Dar el-Ulum atau Baitul Hikmah. Ini terbilang perpustakaan besar yang menjadi puncak kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan timur (Islam) dan memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dunia di masa itu, tidak hanya di timur akan tetapi juga ke dunia barat. Perpustakaan Baitul Hikmah pada watu ini merupakan sentra pengembangan ilmu pengetahuan, karena keluasan fungsinya yang tidak hanya menyediakan berbagai referensi ilmu pengetahuan, akan tetapi juga menjadi lembaga pendidikan tinggi dan berperan menggalang berbagai kegiatan pengembangan ilmu dan penelitian ilmiah, penulisan, bahkan juga kegiatan-kegiatan penterjemahan. Tidak salah bila Raja Louis XI dari Perancis mengambil gagasan Baitul Hikmah untuk kemudian mendirikan perpustakaan yang sama yang menjadi cikal bakal lahirnya ”Bibliotheque Nationale ” Perancis yang kita kenal sekarang. Setelah Baitul Hikmah, beberapa perpustakaan besar juga muncul beberapa abad kemudian di dunia Islam, seperti perpustakaan Khalifah Fathimiyyah di Kairo yang memiliki lebih dari 2 juta eksemplar buku berbagai bidang keilmuan, dan masih di kota yang sama terdapat pula perpustakaan Darul Hikmah yang memiliki lebih 40 rak buku yang masing-masing berisi tidak kurang dari 18.000 eksemplar buku, bahkan di perpustakaan ini juga disediakan tinta, pena, dan kertas untuk berbagai kegiatan keilmuan lainnya. Begitu juga perpustakaan Baitul Hakam di Bagdad. Perpustakaan ini menyerupai universitas yang bertujuan untuk membantu perkembangan belajar, mendorong penelitian, dan mengurusi terjemahan teks-teks penting. Koleksi buku Perpustakaan Baghdad berjumlah 400 hingga 500 ribu jilid. Perpustakaan Al-Hakam di Andalus. Jumlah buku didalamnya mencapai 400.000 eksemplar. Perpustakaan ini mempunyai katalog-katalog yang sangat teliti dan teratur yang mencapai 44 bagian. Di perpustakaan ini terdapat pula para penyalin buku yang cakap dan penjilid-penjilid buku yang mahir. Perpustakaan Bani Ammar di Tripoli. Perpustakaan ini berisi buku-buku yang langka dan baru dijamannya. Bani Ammar mempekerjakan orang-orang pandai dan pedagang-pedagang untuk menjelajah negeri-negeri dan mengumpulkan buku-buku utama dari seluruh negeri-negeri dan dari wilayah-wilayah asing. Jumlah koleksi bukunya mencapai 1.000.000 eksemplar. Terdapat 180 pengalih tulis dan penyalin buku-buku yang mangabdi bagi kepentingan pengembangan ilmu di perpustakaan ini. Selain itu, juga terdapat banyak perpustakaan pribadi. Para ulama jaman itu memiliki perpustakaan yang isinya mencapai ribuan buku. Tapi sangat disayangkan, banyak dari perpustakaan-perpustakaan itu hancur karena perang. Pada saat pendudukan Mongol, perpustakaan Baghdad dihancurkan. Mereka membakar atau membuang ke Sungai Tigris koleksi buku Perpustakaan Baghdad. Ini adalah pemusnahan buku paling mengerikan dalam sejarah perpustakaan Islam. Petaka serangan Salib juga telah membuat kita kehilangan perpustakaan-perputakaan paling berharga yang ada di Tripoli, Maarrah, Al-Quds, Ghazzah, Asqalan, dan kota-kota lainnya yang dihancurkan mereka.

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu serta para hadirin yang saya hormati

Apa yang sesungguhnya ingin kita kemukakan dari perkembangan sejarah perpustakaan di dunia Islam itu adalah bahwa lembaga keilmuan Islam seperti fakultas Ilmu Budaya-Adab yang membidangi pengembangan keilmuan budaya perspektif Islam memiliki relevansi yang kuat kearah pemberdayaan perpustakaan sebagai pewaris tradisi keilmuan Islam dalam rangka membangun peradaban umat. Pada saat arus budaya global makin melindas peradaban-peradaban timur dan Islam, lembaga seperti ini makin diperlukan kehadirannya untuk menghasilkan intelektual muslim yang akan mampu membendung kuatnya arus peradaban barat yang cendrung destruktif serta membangkitkan kembali kajayaan peradaban Islam melalui berbagai aktifitas keilmuan dan kebudayaan, penggalian tradisi keilmuan Islam, serta melakukan upaya-upaya pengembangannya dalam berbagai lini kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya salah satu program Fakultas Ilmu Budaya Adab ini, kami ingin memberi penegasan atas apa yang sesungguhnya telah menjadi komitmen awal dari penggagas berdirinya fakultas ini, yaitu untuk melahirkan ilmuan budaya dan budayawan muslim yang respek terhadap perkembangan umat, bukan ilmuan yang monoton dengan pergulatan keilmuan semata atau ilmuan yang hanya memiliki orientasi profit dalam merangkul lapangan kerja saja, tetapi ilmuan muslim yang memiliki agenda besar dalam rangka peningkatan kualitas budaya umat melalui pendekatan keislaman. Khusus dalam lapangan keilmuan informasi, perpustakaan (yang tingkat strata satunya mulai didirikan pada tahun ini), tentu kita sangat berharap dengan jurusan yang baru ini, untuk memiliki spesifikasi yang searah dengan agenda besar keislaman itu. Jurusan ini seyogianya mampu menghasilkan Lulusan yang bukan hanya ilmuan pustaka atau pustakawan seperti kebanyakan jurusan-jurusan perpustakaan atau Ilmu informasi lainnya, akan tetapi lulusan ilmuan pustaka atau pustakawan dengan keilmuan yang dimiliki berkemampuan untuk meningkatkan budaya baca, mampu mengolah dan mengemas informasi untuk peningkatan kualitas umat, baik pada aspek intelektualitas maupun spiritualitas, memiliki wawasan global, namun tetap dalam koridor perspektif keislaman.

Terakhir kita mengharapkan dengan peringatan HUT ke 10 ini, program PAD semakin berjaya untuk masa-masa yang akan datang, apalagi dengan Ketua yang baru. Kepada semua pihak kita menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama ini dan mudah-mudahan dukungan itu masih tetap diberikan untuk peningkatan PAD ke depan.
Demikian yang dapat disampaikan pada kesempatan HUT PAD ke 10 ini, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamua’alaikum Wr.Wb.
© Irhash A. Shamad.